Selasa, 21 September 2021

スティンキーちゃんの物語

 Tebak siapa yang masih menangis karena kucingnya mati?

Ahahahahaha

Ini akan sulit,

Aku tidak tahu dari mana memulai.

Aku sudah mengeluarkan air mata sejak kemarin sore, aku benar-benar kehilangan. Dia sudah lebih dari sekedar kucing untukku, seperti anak. Sesuai yang aku tulis kemarin, aku mengurusnya dari dia masih sangat bayi. Sejujurnya di satu sisi aku besyukur dia bisa bertahan selama ini, karena saudaranya yang lain tidak ada yang sampai setua dia.


Mei 2017



Tapi aku masih sangat berduka, aku teringat momen-momen dulu, momen dimana aku pertama adopsi, sebetulnya aku sedikit khawatir karena dia suka pop sembarangan, dulu aku bawa dia ke rumah karena ibuku berduka kami baru kehilangan kucing kuning. Sesuai dugaan, dia tidak diterima oleh ibuku awalnya karena pop sembarangan, kucingku yang dulu sangat bersih jika dibandingkan dia. Usianya saat itu kira-kira 5 bulan.

Tapi akhirnya dia betah di rumahku, dia memiliki penyakit jamur yang parah dulu, sering menggaruk kupingnya hingga luka, ibuku selalu merawatnya.

Aku masih ingat dulu aku suka bermain dengannya, dengan kabel keliling rumah, saat masih kitten dia suka diajak main dan naik ke badanku.


Sampai sekitar bulan Juni akhir 2017, aku pergi ke Riau untuk pulang kampung sendiri, saat itu ibuku bersama Stinky berdua selama kira-kira sebulan, ibuku merawatnya dengan baik, sampai saat pulang, aku menemukan badannya lebih besar dari terakhir aku melihat dia.


(dia gak suka dijodohkan)


Sekitar bulan Agustus dia mulai masa birahi, akhirnya kawin dengan kucing kampung, dan akhirnya melahirkan di bulan September kalau tidak salah.


Dia benar-benar tidak bisa mengurus anak, tidak mengerti cara menyusui dan mengendong anak, selalu dibantu ibuku, mungkin karena usianya juga saat itu masih terlalu muda.

tahun 2018 Sekitar bulan maret, ibuku bertemu dengan temannya saat kursus salon dulu, teman ibuku bilang dia punya kucing pesia jantan dan ingin dijodohkan, lalu saat itu aku berpisah dengan Stinky agak lama, saat aku berpisah, berkali kali aku mimpi Stinky pulang, saat itu aku langsung menghubungi teman ibuku untuk menyanyai kabar Stinky lalu meminta dia untuk pulang. Hari itu sekitar bulan Agustus, dia pulang bersama anak-anaknya yang lucu dan berbulu panjang.


Dari ke empat anak yang lahir, aku hanya diizinkan untuk mengambil 1 anaknya, akhirnya aku mengadospi kucing yang berwarna coklat campur, ibuku menamainya Brownies


Tapi pada akhirnya, anak ini juga berpulang 11 September 2019, di hari yang sama saat aku pulang ke rumah dan dia mati sebelum aku sampai ke rumah.

Desember 2019, saat itu outing untuk kantorku di AKG untuk pertama kali, ada bagian melukis, saat itu ada sisa kanvas, jika dipikir-pikir itu adalah pertama kalinya aku melukis di kanvas, aku sangat sayang padanya, lukisan pertamaku adalah lukisan wajahnya.




yeah walaupun dia gak terlihat impressive


Aku mengingat momen-momen bersamanya, terlalu banyak. Dulu aku selalu pulang malam, dia selalu ada bersamaku, kehilangan hewan sangatlah berat, mereka tulus menyukai kalian.
Dia seperti kebiasaan bagiku, walau kadang dia pergi lama untuk main, tapi kali ini dia juga pergi main, jauh sekali, sampai mau berapa lamapun aku menunggu, dia tidak akan pernah pulang ke rumah.



Sebenarnya, sudah tahu dia akan pergi sejak berbulan bulan lalu, dia ini tipe kucing cuek, tapi 2 bulan lalu dia sedikit clingy mau tidur di kamarku, mau tidur denganku.

Belakangan juga sifatnya seperti kembali ke sifat dia saat menjadi kitten, beberapa waktu lalu dia sering manja di kakiku sambil mengeong tanpa sebab, bukan ingin makan atau digendong, seperti mau menyampaikan sesuatu.

Tatapannya seolah oleh berkata dia akan pergi.

Aku meminta ibuku untuk mengambil fotoku dengannya, 2 bulan terakhir itu, aku ingin mengambil fotonya sangat banyak.


Dia selalu tertarik ketika aku mulai melukis.

Dia menemaiku melukis walau akhirnya cuma tidur.


Dulu waktu awal diadospi dia penah beberapa kali tidur di sini.

Spot favorit tidurnya belakangan ini.

Aku beri selimut agar lebih imut.


Waktu beli Chiki x Pokemon, dia ambil alih kardus packagingnya.

Waktu itu dia lagi tidur, lalu aku memegang tangannya seperti ini.


Dia tidur dibadanku, ini untuk kesekian kalinya, hari itu dia tidur ngorok.


Dari kecil dia suka digendong seperti ini


Jalan-jalan ke Taman.

Waktu minum obat tapi gak ketelen dan kepaitan

Kadang-kadang suka ngintip ke kamar seperti ini.
Foto yang sangat membuat sedih, 16 September 2021 sekitar pukul 6 sore, terakhir kali dia tidur di badanku, dia sudah lebih kurus dari biasanya. Saat itu dia tidak mau pergi dari badanku, tapi aku harus live. Ini juga jadi foto terakhirnya



di detik terakhir video ini, dia ada sedang tiduran.


Dia tidur selama lamanya di sana, tadinya sempat ada bunga kamboja dari ibuku, hari ini aku memberinya Asoka, mungkin nanti akan beri bunga lagi, kami benar-benar menghargai dia, ibuku sebelumnya tidak pernah memberikan bunga di makam kucing.

Sebenarnya dari jauh-jauh hari, aku pernah bicara seperti ini kepadanya "Semua mahluk hidup adalah milik Tuhan, tapi jika nanti giliran kamu yang pulang, apakah saya sanggup?"
Bagaimanapun, kucing lebih cepat tua dari manusia, cepat atau lama aku pasti akan ditinggalkan.
Aku tidak mengira waktunya akan secepat ini, sampai hari ini juga rasanya masih berat untuk berpisah, 5 tahun bersama bukan waktu yang sebentar, apalagi aku benar-benar tumbuh bersamanya.

Jika bisa, sebenernya ingin sekali menghabiskan waktu bersama lebih lama lagi, tapi mungkin ini yang terbaik untuknya, setidaknya dia tidak merasa sakit lagi, aku harap selama ini sudah memeliharanya dengan baik dan dia senang bersamaku selama 4 tahun lebih ini. Sekali lagi, selamat jalan Stinky, bukannya mau berlarut-larut, tapi kehilangan peliharaan yang setiap hari bersama selama hampir 5 tahun, merupakan sebuah patah hati yang menyakitkan.

Semoga bahagia di tempat lain, bisa bertemu dengan Bownie dan Brownies

24 Desember 2016 - 20 September 2021





























Senin, 20 September 2021

Lost

Hari ini aku patah hati.


Bukan karena putus cinta.

Tapi karena kucingku mati.

Dia namanya Stinky, aku pertama kali mengadopsinya di Bulan Mei 2017.


Hari ini dia sudah pulang ke langit.


Aku pertama melihatnya di rumah temanku dulu, dia adalah anak dari kucing temanku. Saat pertama aku melihatnya dia masih sangat kecil.

Dia lahir tanggal 24 Desember 2016, saat malam natal. Aku pertama melihatnya sekitar akhir Desember.


Aku cukup sering bertemu dengannya dulu, saat masih kecil. Dia paling kecil di antara saudara saudaranya.

Sampai suatu hari, aku memutuskan untuk membawanya pulang.

                           2017 vs 2021

Dia bukan hanya kucing bagi diriku, tapi juga keluarga. Aku sangat sayang padanya. 4 tahun bersama....waktu yg cukup panjang bukan.

Dia menemaniku dari aku susah, sampai sekarang sudah bekerja, ditinggal ngekos, sampai punya telepati karena se dekat itu.


Banyak yang ingin aku ucapkan. Tapi sebenarnya aku sudah ada 'feeling' kalau dia akan pergi sejak bulan lalu.

Makannya aku ambil banyak sekali foto dia.

Rabu, 15 September 2021

Menikah?

Hari ini tiba-tiba ibuku bercerita, katanya dulu saat SMP aku pernah pertanya pada Ibuku "Mah, kok Pipi (nama panggilanku di rumah) kok belum nikah nikah ya?"

Sebenarnya aku tidak mengingat kapan pernah berkata seperti itu. Tapi kata ibuku, aku pernah berkata seperti itu saat menghadiri pesta pernikahan bersamanya.

Ibuku adalah tipe orang yang daughter complex.

Tak seperti kebanyakan orang, ibuku tidak pernah menyuruhku menikah atau mencari pasangan di usiaku yang sudah meninjak 25 tahun.

Dia berkata hari ini. "Tidak usah menikah juga tidak apa-apa."

Aku sedikit berfikir, mempertimbangkan berbagai hal, jika saja mudah hidup tanpa menikah, tapi dengan kondisiku, aku memilih untuk menikahi seseorang suatu hari nanti dan jika ada jodoh dan waktunya.

Aku benar-benar hanya memiliki orangtuaku, Ayah dan Ibuku saja. Mereka bukanlah mahluk kekal, aku bisa kehilangan mereka suatu hari nanti.


"Pipi maunya nikah sih Mah, kalau gak nikah nanti Pipi sama siapa?" Jawabku dengan menghela nafas pelan.

"Kan bisa hidup sama Mamah."

Aku tersenyum sangat tipis. "Mamah ama Bapak kan gak hidup selamanya, nanti kalau kalian berdua gak ada Pipi sama siapa?"

Ibuku sepertinya mulai mengerti maksudku, setelah itu dia hanya berkata, nikahilah pria yang bisa membuatmu hidup.

Kamis, 09 September 2021

Menjadi Diri yang Sesuai Harapan

 Ahay hallo,

Sepertinya kita sudah mulai memasuki bulan-bulan akhirnya, tidak terasa.

Karena hari ini ada sedikit mood untuk menulis blog, aku jadi ingin menulis. Tapi aku tidak mau bercerita banyak soal kegiatanku sehari-hari wkwkwk

Sebelumnya, aku sudah pernah membahas mengenai self ideal yang dipengaruhi berbagai faktor.
Sebenarnya mungkin dari setiap orang mereka bisa memilih sendiri mau menjadi karakter seperti apa.

Kalau boleh jujur, sebenarnya aku ini tipe perempuan tradisional. Tipe yang mau mengurus keluarga, seperti mengurus anak, mengurus suami dan feminim. Ini aku saat ini. Tapi di satu sisi, aku juga ingin menjadi wanita karir yang hebat. Aku memang rakus, aku mau semuanya ahahahaha.

Tapi sepertinya, di zaman seperti ini wanita sudah banyak macamnya, kayaknya aku juga udah jarang nemu tipe perempuan tradisional di sekitarku, yah mungkin beberapa ada sih.

Kita bisa memilih mau menjadi orang yang seperti apa, tapi aku ingin menjadi wanita yang seperti Shizuka Kudo ahahaha.





Aku ingin baik dalam pekerjaanku tapi ingin menjadi pasangan yang ideal untuk pasangaku nanti, karena Shizuka seperti ituuu, dia adalah perempuan yang sukses, tapi akhirnya bisa meninggalkan karirnya dengan tenang dan memasak miso sup di rumah.

Tapi sampai sekarang jatuhnya dia masih bekarya sih lol.

Sukses di usia muda sebagai penyanyi, ketika pensiun menjadi pelukis handal, aku pikir sepertinya dia akan terus bekarya sepanjang hidupnya.

Aku juga ingin terus produktif dan bekarya selama aku hidup dan bisa.

Aku mengaggumi beberapa orang di kehidupanku, tapi mungkin Shizuka adalah yang benar-benar aku kagumi.

Sampai sekarang, tetap berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik, mungkin memang masih belum, tapi aku masih semangat.

Sebetulnya, walau banyak bercerita, aku bukan orang yang terbuka.